APA PENGERTIAN KOROSI ?
Korosi : Peristiwa perusakan atau degradasi material
logam akibat bereaksi secara kimia dengan lingkungan
MENGAPA KOROSI BISA TERJADI PADA LOGAM?
Ø Proses
korosi pada logam terjadi karena sifat logam yang mudah teroksidasi dan biasanya
terjadi pada permukaan logam yang tidak seluruhnya homogen.
Ø Contoh
nya korosi pada permukaan logam besi.
BAGAIMANA PROSES TERJADINYA KOROSI BESI ?
Ø
Logam besi teroksidasi sehingga menghasilkan
ion Fe2+ dan elektron.
Fe(s) ↔
Fe2+(aq) + 2e
Ø
Reaksi oksidasi pada logam besi terjadi pada
anoda.
Ø
Selanjutnya elektron yang dihasilkan akan
mengalir menuju katoda yang akan mereduksi oksigen dan ion H+ di udara bebas
sehingga menghasilkan air
Ø
Air tersebut lalu bereaksi kembali dengan
oksigen dan membentuk OH-
Ø
O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e–
↔ 4 OH–(aq) E =
+ 0,40 V
Ø
Ion besi (II) yang terbentuk pada anoda
teroksidasi membentuk ion
besi (III) sesuai persamaan berikut.
Fe2+
(aq) ↔ Fe3+(aq) + e–
Hasil reaksi redoks pada logam
besi adalah berupa senyawa oksida terhidrasi Fe2O3 . xH2O (karat besi).
Anoda : 4 Fe(s) ↔ 4
Fe2+(aq) + 8 e–
4 Fe2+(aq) ↔
4 Fe3+(aq) + 4 e–
Katoda : 3 O2(g) + 6 H2O(l) + 12 e– ↔ 12
OH–(aq)
4
Fe(s) + 3 O2(g) + 6 H2O(l) → 4 Fe3+(aq) + 12 OH–(aq)
4 Fe(OH)3(s)
4 Fe(OH)3(s) →2 Fe2O3 . xH2O (karat besi)
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KOROSI
- Kelembaban Udara ( Uap air )
Air merupakan salah satu faktor penting
untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air (lembab)
akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
- Adanya Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen
akan menyebabkan terjadinya korosi.
- Larutan garam
Elektrolit (asam atau garam) merupakan
media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal itu mengakibatkan elektron
lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara.
- Lapisan pada permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan
terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode.
Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab
sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
- Keberadaan Zat Pengotor
Zat Pengotor di permukaan
logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak
atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari hasil
pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen
pada permukaan logam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.
- Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan
elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan menambah
terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan
laju aliran elektron sehingga korosi meningkat.
Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti mesin kendaraan bermotor).
- pH
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam yang teroksidasi sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.
- Efek Galvanic Coupling
Kemurnian
logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-atom unsur lain yang terdapat pada
logam tersebut sehingga memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya
perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E° antara atom-atom unsur
logam yang berbeda dan terdapat pada permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek
ini memicu korosi pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada
daerah anode.
- Mikroba
Adanya koloni mikroba pada permukaan logam dapat menyebabkan peningkatan korosi pada logam. Hal ini disebabkan karena mikroba tersebut mampu mendegradasi logam melalui reaksi redoks untuk memperoleh energi bagi keberlangsungan hidupnya. Mikroba yang mampu menyebabkan korosi, antara lain: protozoa, bakteri besi mangan oksida, bakteri reduksi sulfat, dan bakteri oksidasi sulfur-sulfida. Thiobacillus thiooxidans Thiobacillus ferroxidans.
CARA MENGHAMBAT KOROSI
1. CARA MODIFIKASI LINGKUNGAN
2. CARA PERLINDUNGAN MEKANIS
3. CARA PROTEKSI KATODIK
MODIFIKASI LINGKUNGAN
2. CARA PERLINDUNGAN MEKANIS
3. CARA PROTEKSI KATODIK
- Lingkungan bebas dari oksigen dan mengalirinya dengan karbondioksida.
PENCEGAHAN MEKANIS
- Mengecat, Cat dapat menghindarkan kontak langsung antara besi dan udara lembab sehingga dapat memperlambat korosi. Cara ini biasa dilakukan pada pintu, pagar, pipa besi, dan lain-lain.
- Melumuri dengan oli, Melumuri dengan oli dapat mencegah kontak langsung dengan air dan uadara lembab. Cara ini biasa dilakukan pada perkakas dan mesin.
- Elektroplating, melapisi logam nikel, kromium, timah, melapisi dengan timbal pipa air minum.
- Dibalut dengan plastik, Cara ini biasa digunakan misalnya pada rak piring dan keranjang sepeda.
- Tin Plating, Tin plating ialah pelapisan dengan timah. Cara ini dilakukan biasanya pada kaleng kemasan karena timah merupakan logam yang anti karat.
- Galvanisai, Galvanisasi adalah pelapisan dengan zink. Cara ini dilakukan karena zink juga merupakan logam anti karat. Contohnya pada : tiang listrik atau tiang telepon, papa air, dan pagar.
- Cromium Plating, Cromium Plating adalah pelapisan dengan menggunakan kromium. Sama seperti zink, kromium dapat memberikan perlindungan terhadap korosi meskipun lapisan kromium ada yang rusak. Cara ini biasa dilakukan pada sepeda dan bumper mobil.
PERLINDUNGAN KATODIK
- Menghubungkan logam logam yang ingin dilindungi dari korosi dengan logam yang mempunyai potensial rendah (mg) sebagai logam pelindung. Sehingga bila terjadi oksidasi logam yang dilindungi akan segera menarik elektron dari logam pelinidung dan oksidasinya akan berlangsung pada logam pelindung tersebut.
- Logam pelindung ini ditanam didalam tanah atau air dekat logam yang akan dilindung terbentuklah sel volta raksasa dengan logam pelindungnya anoda/ disebut pengorbanan anoda .